Selasa, 21 Mei 2013

Penyembelihan Tidak Menyakiti Hewan


Penyembelihan hewan dengan cara Islami terlihat penuh darah dan mengerikan. Beberapa mengatakan cara seperti ini tidak manusiawi dan sadis. Tapi penelitian membuktikan, cara membunuh seperti ini justru yang paling baik untuk hewan.

Dalam laporan hasil penelitian yang dilansir Islamweb.net, disebutkan hewan tidak merasakan rasa sakit saat disembelih. Ketika urat nadi yang terletak di bagian depan tenggorokan digorok, hewan akan segera kehilangan kesadaran, sehingga tidak mungkin merasakan sakit.

Soal gerakan kejang-kejang yang umumnya terjadi saat hewan disembelih, menurut studi, bukan wujud rasa sakit. Dijelaskan, saat pembuluh darah putus, otak tidak lagi menerima aliran darah, tapi otak besar masih tetap hidup, sistem saraf di belakang leher juga masih terkait dengan semua sistem tubuh.

Akibatnya, sistem saraf mengirimkan sinyal ke jantung, otot, usus dan seluruh sel tubuh untuk mengirim darah ke otak besar. Pengiriman darah ke otak besar inilah yang membuat pergerakan sporadis saat hewan disembelih.

Darah yang mengalir ke otak besar ke luar melalui lubang sembelihan di leher. Hewan mati ketika darahnya habis. Seluruh rasa sakit tidak dirasakan lagi, karena hewan hilang kesadaran ketika urat nadinya putus.

Berbeda dengan mematikan hewan dengan cara lain, misalnya dipukul atau dicekik. Saat dicekik hewan bisa mengalami kesakitan akibat pusing yang hebat karena darah tidak bisa mencapai otak.
Jika dipukul, hewan mati dengan darah masih dalam tubuh. Hal ini menyebabkan membran yang melapisi usus besar kehilangan kemampuan mempertahankan bakteri. Dengan demikian, bakteri menembus tubuh hewan, berkembang dalam darah dan menyebar ke seluruh daging.

Pengukuran Ilmiah
Hal ini dibuktikan oleh penelitian Profesor Wilhelm Schulze dan rekannya, Dr Hazem, dari Universitas Hanover, Jerman, pada 1978. Dipublikasikan pada jurnal mingguan kedokteran hewan Deutsche Tieraerztliche Wochenschrift, penelitian ini membuktikan bahwa metode penyembelihan lebih aman dibanding pemukulan atau cara jagal lainnya.

Dua peneliti itu menggunakan alat electroencephalograph (EEG) dan elektrokardiogram (EKG) untuk menguji dua metode penjagalan hewan. caranya dengan menanamkan beberapa elektroda di berbagai tengkorak hewan bahkan sampai ke permukaan otak.

Sepanjang uji coba dua alat itu merekam kondisi otak dan jantung pada dua metode itu. Hasilnya, untuk metode penyembelihan, tiga detik setelah disembelih, EEG tidak menunjukkan perubahan grafik dari saat sebelum disembelih. Ini menunjukkan hewan tidak merasakan sakit selama saat itu.

Lantas, tiga detik berikutnya, EEG mencatat hewan dalam kondisi tak sadarkan diri akibat darah yang terkuras.

Setelah enam detik, EEG mencatat level nol, penanda hewan tidak merasakan sakit apapun. Sementara EEG turun ke level nol, jantung hewan masih berdebar dan tubuh kejang-kejang bersamaan darah terkuras.

Karena darah terkuras, bakteri tak bisa berkembang dalam tubuh hewan. Maka menurut pengukuran ini, hewan dengan metode penyembelihan sangat sehat untuk dikonsumsi.

Bagaimana dengan pengukuran metode barat?

Dengan pemukulan, memang hewan jadi tak sadar. Namun pengukuran EEG menunjukkan hewan mengalami sakit parah, jantung hewan berhenti berdetak lebih awal dibandingkan hewan dengan metode penyembelihan. Kondisi ini mengakibatkan pengendapan darah dalam daging, konsekuensinya tidak sehat bagi konsumen.
Sumber: VIVA.NEWS

Sabtu, 24 November 2012

Hadits dan Sains: Penelitian menunjukkan keajaiban Hadits tentang lalat

 Pernahkah anda mendengar tentang hadits lalat? Dalam sebuah hadits, Rasulullah menjelaskan bahwa jika ada lalat jatuh ke dalam minuman kita, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam memberitahu kita untuk mencelupkan lalat tersebut sepenuhnya ke dalam minuman kemudian membuangnya, karena sayap yang satu mengandung racun dan sayap yang satunya lagi mengandung penawar racun atau mengandung obat. 
Fenomena pengingkaran terhadap sunnah semakian menggeliat di masa kini. Berbagai media telah berjasa besar untuk propaganda tersebut. Semakin banyak kader-kader yang disiapkan untuk menyerang hadits Nabi. Mereka menempuh beberapa jalur untuk menuju ke terminalnya, sekalipun berbeda jalannya namun tujuan tetap sama.
Hadits lalat tersebut seringkali dijadikan bantahan oleh orang-orang kafir dan orang-orang JIL (Jaringan Iblis Laknatullah) untuk menyerang Islam dan menolak hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Diantara hadits yang kena getahnya adalah hadits lalat, dimana oleh sebagian kalangan hadits ini diklaim sebagai hadits yang palsu, tidak sesuai dengan rasio, hanya diriwayatkan oleh orang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
"Apabila lalat jatuh di bejana salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat penawarnya". 
Dari Anas bin Malik radiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
Dari Anas bahwasanya Nabi bersabda: "Apabila lalat jatuh pada bejana salah satu diantara kalian, maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap lainnya terdapat obat".
(HR. Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Banyak yang menolak dan mengingkari hadits ini dengan alasan menyalahi realitas dan bahkan ilmu kedokteran. Benarkah demikian?
Kepada para penolak hadîts lalat ini, berikut sebuah bukti bagaimana benarnya Nabiullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan bagaimana mukjizat beliau akhirnya terkuak oleh sains dan pengetahuan modern. Apa yang Rasulullah ketahui adalah wahyu dari Allah. Maka, Allah pun kemudian membuktikannya di zaman modern ini melalui penelitian ilmuwan modern yang mengungkap kebenaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.
Penelitian
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan Arab Saudi, beberapa peneliti muda yang terdiri dari, Sâmi Ibrâhîm at-Taili, ' dil ‘Abdurrahman al-Misnid, dan Khalid Dza'ar al-Utaibi.
Yang dibimbing oleh Dr. Jamal Hamid, dan dikoordinasi oleh DR. Shalih ash- Shalih (seorang da'i terkenal di Eropa), melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi tentang sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan ke acara "Student Research Seminar" di Universitas Qâshim, KSA.
Lalat sangat banyak di bumi. Mereka hampir 87.000 spesies. Secara ilmiah telah membuktikan bahwa mereka makan dari sampah dan limbah bahan organik dari sejumlah besar bakteri, virus dan berbagai mikroba dan kuman lainnya.
Bakteri adalah organisme hidup yang sangat kecil. Mereka hidup dalam miliar dalam satu gram tanah pertanian dan di jutaan dalam satu tetes air liur. Pengaruh bakteri pada kehidupan biologis di bumi tidak terbatas, tanpa itu tidak ada tanaman bisa tumbuh, dan tanpa tanaman tidak akan ada kehidupan bagi manusia dan hewan di bumi. Sebagian besar bakteri tidak berbahaya, tetapi beberapa menyebabkan beberapa penyakit.
Allah Subhanahu Wa ta'ala memberikan lalat kemampuan untuk membawa kuman pada satu sayap dan obat penawar pada yang lain. Kalau tidak, spesies lalat akan binasa sekarang, semua terkena kuman. Namun, mereka masih ada di lebih dari 87.000 spesies.
Metode yang para peneliti gunakan cukup sederhana, yaitu mengkultivasi (menumbuhkan) air steril yang telah dicelupkan lalat ke media Agar [media yang berasal dari musilaginosa kering yang diekstrak dari ganggang merah, yang mencari pada suhu 100°C dan memadat pada suhu 40°C yang tidak dapat dicerna oleh mikroba], kemudian mengidentifikasi mikroba yang tumbuh.
Lalat yang digunakan ada beberapa spesies, dan sample yang digunakan untuk tiap spesies terdiri dari dua sample, yaitu
  1. sample air steril dimana lalat dimasukkan sedemikian rupa sehingga hanya pada bagian sayap lalat saja, dan
  2. sample air steril yang dimasukkan lalat yang dicelup seluruh tubuhnya. Semua ini dilakukan secara aseptis (bebas mikroba) di ruangan khusus, untuk menghindarkan terjadinya kontaminasi luar yang akan membuat hasil penelitian menjadi bias.
Setelah itu, sampel air tadi dikultivasi ke media Agar dan diinkubasi selama beberapa harisehingga kultur (biakan) mikroba tumbuh dan tampak secara jelas. Hasil kultur mikroba tersebut diidentifikasi untuk mengetahui jenis mikroba tersebut. Berikut ini adalah hasilnya :
Spesies Lalat A
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).
Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian  :
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe E. Coli, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, pada awal mulanya tampak tumbuh koloni kecil tipe E. Coli, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.
Spesies Lalat B
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).
Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian:
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Coynobacterium dephteroid, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotic yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan  ersifat antibakteri dan antifungi.
Spesies Lalat C
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).
Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian:
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Staphylococcus sp., yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikroorganisme  yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi. Hasil yang serupa diperoleh untuk jenis lalat lain yang banyak mengandung bakteri patogen Salmonella sp. dan Proteus sp., yang terhambat oleh pertumbuhan Actinomyces.
Kesimpulan :
Masuknya lalat pada makanan atau minuman, dengan  dan tanpa dicelup, ternyata memberikan hasil berbeda yang secara  signifikan. Hal ini membenarkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwa pada sayap lalat itu terdapat penyakit sekaligus penawarnya.
Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Universitas Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang hadits lalatdan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Baru di zaman sekarang, para pakar penyakit bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepalanya bahwa obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat.
Subhanallah, 14 abad yang lalu, seseorang bisa memberikan informasi seperti ini tanpa ada riset. Masihkah ada yang mencoba menyangkal kerasulan Beliau ??
Maha benar Allah dan nyatalah kebenaran Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam yang menjadi penyampai wahyu-Nya .

sumber:Ar-rahmah.com

Selasa, 09 Oktober 2012

"INI TIDAK MUNGKIN! MUHAMMAD PASTI MENGGUNAKAN MIKROSKOP!"


Dr. Keith L. Moore, MSc, PhD, FIAC, FSRM : Dia adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia manjadi terkenal karena literaturnya
tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi serta dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.

Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris yang paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia, digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.

Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi Alquran tentang 'Penciptaan Manusia' kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya lalu barkata :

"Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah Fakta Ilmiah yang baru diketahui oleh Ilmu Pengetahuan Moderen! Ini Tidak Mungkin, Muhammad pasti menggunakan Mikroskop!"

Para Mahasiswa tersebut lalu berkata : "Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?"

"iya iya saya tau, saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang megarang ayat seperti ini" jawab sang profesor....

***
"Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik" [QS. Al Mu'minuun: 13-14]

Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya 'alaqoh' dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan 'segumpal darah' juga bermakna 'penghisap darah', yaitu lintah.

Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.

Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.

Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.

Padahal pada masa itu belum di temukan Mikroskop dan Lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah Subhanahu Wa Taala, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu.

Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat yang profesor gusar dan merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.

Sumber: File Islam
Artikel Biografi Dr. Keith L. Moore >>  AAA [ American Assosiations of Anatomists ]
Embryology in the Qur'an by: Dr. Keith L. Moore >> YouTube
Video Biografi dan Wawancara Dr. Keith L. Moore >> YouTube

Senin, 17 September 2012

Ilmuwan Universitas London Ungkap Rahasia Tidur dan Kematian

Namanya adalah Arthur Alison, seorang profesor yang menjabat Kepala  Jurusan Teknik Elektro Universitas London. Sebagai orang eksak, bagiku semua hal bisa dikatakan benar jika masuk akal dan sesuai rasio. Karena itulah, pada awalnya agama bagiku tak lebih dari objek studi. Sampai akhirnya aku menemukan bahwa Al Quran, mampu menjangkau pemikiran manusia. Bahkan lebih dari itu. Maka aku pun memeluk Islam.
Itu bermula saat aku diminta tampil untuk berbicara tentang metode kedokteran spiritual. Undangan itu sampai kepadaku karena  selama beberapa tahun, aku mengetuai Kelompok Studi Spiritual dan Psikologis Inggris. Saat itu, aku sebenarnya telah mengenal Islam melalui sejumlah studi tentang agama-agama.
Pada September 1985 itulah, aku diundang untuk mengikuti Konferensi Islam Internasional tentang 'Keaslian Metode Pengobatan dalam Al Quran'di Kairo. Pada acara itu, aku mempresentasikan makalah tentang 'Terapi dengan Metode Spiritual dan Psikologis dalam Al Quran'.
Makalah itu merupakan pembanding atas makalah lain tentang 'Tidur dan Kematian', yang bisa dibilang tafsir medis atas Quran surat Az Zumar ayat 42 yang disampaikan ilmuwan Mesir, Dr. Mohammed Yahya Sharafi.
Fakta-fakta yang dikemukakan Sharafi atas ayat yang artinya, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir," telah membukakan mata hatiku terhadap Islam.
Secara parapsikologis, seperti dijelaskan Al Quran, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama. Yaitu dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Allah bisa kembali kepada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan pada orang mati, tidak.
Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang tidur.
Al Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga menjadi penjelasan atas orang yang mengalami koma. Secara fisik, orang yang koma tak ada bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karena secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup.
"Bagaimana Al Quran yang diturunkan 15 abad silam, bisa menjelaskan sebuah fenomena yang oleh teori parapsikologis baru bisa dikonsepsikan pada abad ini?" Jawaban atas pertanyaan inilah yang akhirnya meyakinkan aku untuk memeluk Islam.
Selepas sesi pemaparan kesimpulan dalam konferensi itu, disaksikan oleh Syekh Jad Al-Haq, Dr. Mohammed Ahmady dan Dr. Mohammed Yahya Sharafi, akupun menyatakan dengan tegas bahwa Islam adalah agama yang nyata benarnya.
Terbukti, isi Al Quran yang merupakan firman Allah pencipta manusia, sesuai dengan fakta-fakta ilmiah. Kemudian dengan yakin, aku melafadzkan dua kalimat syahadat yang sudah sangat fasih kubacakan. Sejak itu aku pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namaku menjadi Abdullah Alison.
Sebagai Ketua Kelompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris, aku telah mengenal banyak agama melalui sejumlah studi yang dilakukan. Aku mempelajari Hindu, Budha dan agama serta kepercayaan lainnya. Entah kenapa, ketika aku mempelajari Islam, aku juga terdorong untuk melakukan studi perbandingan dengan agama lainnya.
Walaupun baru pada saat konferensi di Mesir, aku yakin benar bahwa  Islam sebuah agama besar yang nyata perbedaannya dengan agama lain. Agama yang paling baik diantara agama-agama lain adalah Islam. Ia cocok dengan hukum alam tentang proses kejadian manusia. Maka hanya Islam-lah yang pantas mengarahkan jalan hidup manusia.
Aku merasakan benar, ada sesuatu yang mengontrol alam ini.  Dia itulah Sang Kreator, Allah Swt. Dari pengalaman bagaimana aku mengenal dan masuk Islam, aku pikir pendekatan ilmiah Al Quran bisa menjadi sarana efektif untuk mendakwahkan Islam di Barat yang sangat rasional itu.

sumber: Az-zumar 42

Senin, 23 April 2012

Perbandingan Darat Dan Laut


PERBANDINGAN DARAT & LAUT

Ilmu pengetahuan modern kini membuktikan bahwa air meliputi 71,111% wilayah bumi, dan daratan menutupi 28,8889%.

Dalam Qur'an disebutkan kata "DARAT" sebanyak 13 ayat, dan kata "LAUT" ialah 32 ayat.

Mari kita perhatikan baik baik :

Darat=13 ayat
Laut=32 ayat
Jumlah= 45 ayat

Percentage DARAT
= 13/45
=28.888888889%


Percentage LAUT
= 32/45
=71.111111111%

Jadi

Pendapat Qur'an, Darat = 28.889%, Laut=71.111%

Bukti Ilmiah Nyata, Darat=28.889%, Laut=71.111%

Maka mengapa mereka tak juga beriman?

Mengapa mereka masih memfitnah Rasulullah Muhammad SAW yang mengarang Qur'anul Kariim ini???

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُوا۟ فِيهِ ٱخْتِلَٰفًۭا كَثِيرًۭا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur`an ? Kalau kiranya Al Qur`an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS.An-Nissa':82)

Allah menyatakan jika bukti kebenaran Qur'an itu ada pada seluruh alam dan termasuk diri kita sendiri.

سَنُرِيهِمْ ءَايَٰتِنَا فِى ٱلْءَافَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ شَهِيدٌ

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quraan itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS.Al-Fushshilat:53)


Sekarang, mari kita lihat lagi mukjizat lainnya masih masalah angka.

BULAN, disebutkan 12 x
HARI, disebutkan 365 x

Apakah ini kebetulan?

Bagaimana dengan keseimbangan jumlah kata dibawah ini:

1. Dunia disebutkan 115 kali. Akhirat disebutkan 115 kali.
2. Malaikat 88 kali, syaitan 88 kali.
3. Kehidupan 145 kali, kematian 145 kali.
4. Kebaikan/manfaat 50 kali, jahat 50 kali.
5. Orang2 50 kali, nabi 50 kali.
6. Iblis(raja syaitan) 11 kali, menyelamatkan diri dari iblis 11 kali.
7. Musibah (bencana) 75 kali, syukur 75 kali.
8. Shodaqoh 75 kali, kepuasan 75 kali.
9. Orang2 yang tersesat 17 kali, syuhada 17 kali.
10. Muslimin 41 kali, jihad 41 kali.
11. Emas 8 kali, kehidupan yang mudah 8 kali.
12. Sihir 60 kali, fitnah 60 kali.
13. Zakat 32 kali, barokah 32 kali.
14. Pikiran 39 kali, cahaya 39 kali.
15. Lidah 25 kali, khotbah 25 kali.
16. Harapan 8 kali, ketakutan/kecemasan 8 kali.
17. Berbicara di depan publik 18 kali, pempublikasian 18 kali.
18. Penderitaan 114 kali, kesabaran 114 kali.
19. Muhammad 4 kali, syari'ah (ajaran rasululloh saw) 4 kali.
20. Laki2 24 kali, wanita 24 kali.

Apakah ini kebetulan pula?

Apakah ini karangan dari Rasullullah Muhammad Shallallahu'alaihi wassalam yang tak dapat membaca menulis & dari zaman 1400 tahun lalu?

ذَالِكَ الْكِتَابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًىلِّلْمُتَّقِيْنَ

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah:2).

Senin, 19 Maret 2012

Seks Saat Menstruasi Berbahaya: Bukti Kebenaran Al-Qur'an Menurut Medis

  JAKARTA (voa-islam.com)Larangan Al-Qur'an untuk berhubungan intim dengan istri saat haid, terbukti kebenarannya menurut medis, karena hal ini sangat berbahaya. Seberapaberbahayakah melakukan hubungan seks saat menstruasi?

     "Secara agama hal tersebut memang dilarang dan menurut medis juga bisa memicu berbagai hal yang dapat membahayakan perempuan," ujar Dr Gunawan Dwi Prayitno, SpOG (K) dari RSPAD Gatot Subroto, Selasa (2/3/2010).

Dr Gunawan menuturkan ada tiga hal yang harus diwaspadai jika melakukan hubungan seks saat si perempuan sedang menstruasi, yaitu:

1. Endometriosis.

Saat melakukan hubungan suami istri, sang perempuan akan mengalami orgasme dan pada saat itu rahim akan berkontraksi yang menyebabkan darah kotor dari menstruasi bisa masuk ke dalam perut melalui saluran telur. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya endometriosis pada tubuh perempuan.
...pada saat itu rahim akan berkontraksi yang menyebabkan darah kotor dari menstruasi bisa masuk ke dalam perut melalui saluran telur. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya endometriosis pada tubuh perempuan...
2. Infeksi.

Hubungan suami istri biasanya akan menimbulkan luka dan endometriumnya mengalami peluruhan, darah menstruasi atau sperma yang tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi.

3. Luka trauma di mulut rahim

Hubungan intim dengan wanita haid bisa menyebabkan luka trauma di mulut rahim yang diakibatkan adanya infeksi.

"Darah adalah sumber makanan bagi kuman, banyak zat-zat makanan yang terkandung di dalam darah. Karena itu jika darah masuk ke dalam perut bisa menjadi medium yang sangat baik untuk perkembangbiakan bakteri yang ada di tubuh," ujar dokter yang juga berpraktik di Siloam Hospital Kebun Jeruk.

Dr Gunawan menyarankan suami menunggu hingga istrinya bersih dan selesai menstruasi, setelah itu lakukan hubungan seksual seperti biasa. Hubungan seks 2-3 kali seminggu juga baik untuk meningkatkan angka kehamilan bagi sang istri dan merangsang tubuh untuk menghasilkan sperma dengan jumlah dan kualitas yang lebih banyak dan lebih bagus.

Mukjizat Al-Qur'an menurut medis

Kitab Suci Al-Qur'an begitu sempurna. Bahaya berhubungan intim dengan istri ketika sedang haid, ternyata sudah dinyatakan Al-Qur'an 14 abad yang lalu.

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri *) dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (Qs Al-Baqarah 222).

Maksudnya perintah “hendaklah kamu menjauhkan diri wanita di waktu haid” pada ayat tersebut adalah larangan menyetubuhi wanita di waktu haid.

“Al-mahidh” artinya tempat keluarnya darah haid yaitu faraj (kemaluan).

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah segala sesuatu terhadap wanita haid kecuali menyetubuhinya" (hadits riwayat Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi).

Selama ini masyarakat masih dibuat bingung apakah boleh berhubungan intim saat sang perempuan sedang haid karena beberapa kabar menyebutkan sah-sah saja sedangkan yang lain bilang berbahaya. Sikap yang benar adalah itutilah firman Allah Yang Mahatahu:

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab 36). [taz/detikhealt]

Sumber : Voice of Al Islam


Sabtu, 17 Maret 2012

Para Pemetik Janji Surga dan Orang-orang yang Pasti Masuk Neraka

     Para pembaca, semoga lindungan Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa bersama kita, di antara akidah Islam yang wajib diyakini oleh setiap muslim dan muslimah adalah adanya hari akhir. Sangat banyak ayat-ayat Al-Qur`an dan hadits-hadits shahih yang menjelaskannya. Tak heran, bila iman kepada hari akhir itu berposisi sebagai rukun iman yang kelima.
Di hari akhir, umat manusia akan hidup kekal abadi. Sedangkan tempat kembali mereka dalam kehidupan tersebut hanya dua; surga (al-Jannah) dan neraka (an-Nar). Keduanya adalah ciptaan Allah, dan keduanya sudah ada. Ayah kita Nabi Adam dan ibu Hawa’ pada mulanya tinggal di surga itu, kemudian Allah subhanahu wa ta’ala turunkan ke muka bumi ini karena pelanggaran yang diperbuat oleh keduanya, dan akhirnya semua telah mendapatkan ampunan dari-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat dari surah al-Baqarah. Demikian pula pada peristiwa al-isra’ wal mi’raj, Allah subhanahu wa ta’ala perlihatkan kepada Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam surga, neraka, dan beberapa kejadian di surga maupun di neraka. Sebagaimana yang tertera dalam hadits-hadits yang shahih. Ini semua sebagai bukti kuat bahwa surga dan neraka itu benar-benar adalah ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala dan sudah ada.
Surga, Allah subhanahu wa ta’ala siapkan untuk orang-orang yang bertakwa. Sedangkan neraka, Allah subhanahu wa ta’ala siapkan untuk orang-orang kafir dan para pelaku kemaksiatan. Itulah tempat tinggal yang hakiki. Adapun kehidupan dunia yang sedang kita jalani ini, hakikatnya adalah persinggahan sementara. Siapapun yang hidup padanya pasti akan meninggalkannya.

Jaminan dan Kepastian
     Para pembaca, semoga rahmat Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa bersama kita, di antara akidah Islam yang wajib diyakini oleh setiap muslim dan muslimah, bahwa janji surga dari Allah subhanahu wa ta’ala adalah suatu kepastian. Demikian pula ancaman neraka adalah suatu kepastian. Dan, janji Allah subhanahu wa ta’ala pasti terlaksana. Sehingga, ketika nama seseorang disebutkan secara khusus di dalam Al-Qur`an atau Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam sebagai penghuni surga atau neraka maka kelak di akhirat pasti mendapatkan apa yang telah dijanjikan itu. Maka wajib bagi kita untuk meyakininya.
Adapun yang namanya tidak disebutkan secara khusus di dalam Al-Qur`an atau Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam sebagai penghuni surga atau neraka, maka kita tidak boleh memastikannya sebagai penghuni surga atau neraka. Sikap kita adalah berharap untuk orang yang shalih lagi bertakwa semoga menjadi penghuni surga dan khawatir terhadap pelaku kemaksiatan menjadi penghuni neraka.

Mungkin di antara pembaca ada yang bertanya, apakah ada orang-orang yang disebutkan namanya di dalam Al-Qur`an atau Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam sebagai penghuni surga atau neraka? Jawabannya adalah ada. Siapakah mereka itu? Untuk lebih jelasnya simaklah pembahasan berikut ini.
Para pembaca, semoga hidayah Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa bersama kita, ketahuilah bahwa di antara hamba-hamba Allah yang bertakwa ada yang telah mendapatkan jaminan dan kepastian sebagai penghuni surga dalam keadaan mereka masih berjalan di muka bumi ini. Demikian pula di antara hamba-hamba Allah subhanahu wa ta’ala ada yang mendapat vonis berat berupa ancaman yang pasti sebagai penghuni neraka, dalam keadaan masih hidup di muka bumi ini. Hal itu karena kekafirannya yang sungguh telah melampaui batas.

Para Pemetik Janji Surga
    
     Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam dalam beberapa haditsnya telah menyebutkan nama-nama orang yang dipastikan akan masuk surga saat mereka masih berjalan di muka bumi ini. Di antara orang-orang tersebut adalah:

1. Sepuluh orang sahabat Nabi shallallaahu ‘alihi wa sallam yang dikenal dengan sebutan al-’Asyarah al- Mubassyaruna bil Jannah (10 orang yang mendapat kabar gembira pemetik janji surga). Mereka itu adalah:
- Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallaahu ‘anhu
- ‘Umar bin al-Khaththab al-Faruq radhiyallaahu ‘anhu
- ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallaahu ‘anhu
- Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu
- Thalhah bin ‘Ubaidillah radhiyallaahu ‘anhu
- Az-Zubair bin al-’Awwam radhiyallaahu ‘anhu
- ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallaahu ‘anhu
- Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallaahu ‘anhu
- Sa’id bin Zaid radhiyallaahu ‘anhu
- Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah radhiyallaahu ‘anhu

Tentang mereka, Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, az-Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad bin Abi Waqqash di surga, Sa’id bin Zaid di surga dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga.” HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan yang lainnya.

2. Khadijah bintu Khuwailid radhiyallaahu ‘anha, istri pertama Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam dan salah satu ibunda kaum mukminin.
 Sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu pernah bercerita, “Pada suatu hari ketika Rasulullah sedang berada di gua Hira, datanglah Malaikat Jibril kepada beliau seraya berkata, “Wahai Rasulullah, Khadijah akan datang menemuimu dengan membawa tempat yang berisi makanan dan minuman. Maka jika dia telah datang, sampaikanlah salam kepadanya dari Rabb-nya dan dariku, serta kabarkan kepadanya bahwa baginya sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara yang tidak ada kegaduhan dan kepayahan di dalamnya.” HR. al-Bukhari dan Muslim
Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Pemuka para wanita surga setelah Maryam bintu Imran adalah Fatimah, Khadijah dan Asiyah istri Firaun.” HR. ath-Thabarani

3. Sahabat Sa’ad bin Mu’adz al-Anshari radhiyallaahu ‘anhu
Beliau adalah seorang sahabat Nabi shallallaahu ‘alihi wa sallam yang memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam, “Al-’Arsy bergetar karena wafatnya Sa’ad bin Muadz.” HR. al-Bukhari dan Muslim
 Dan beliau juga termasuk orang yang mendapat jaminan al-Jannah.  Sahabat Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu pernah bercerita, “Rasulullah pernah diberi hadiah berupa jubah yang terbuat dari sutra, sementara Rasulullah melarang untuk menggunakan sutra. Ketika para sahabat melihat jubah tersebut mereka merasa takjub dengan keindahannya. Maka kemudian Rasulullah bersabda, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya sapu tangan Sa’ad bin Muadz di surga lebih baik dan lebih indah dibandingkan jubah ini.” HR. al-Bukhari dan Muslim

4. Sahabat Bilal bin Rabah radhiyallaahu ‘anhu

Beliau adalah salah seorang muadzin Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam. Keimanan yang kokoh kepada Allah subhanahu wa ta’ala telah mengantarkan dan mengangkat martabatnya menjadi orang mulia, bahkan menjadi salah seorang pemetik janji surga yang abadi dan penuh dengan kenikmatan, padahal beliau berasal dari kalangan hamba sahaya.

Sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu bercerita, “Di pagi hari setelah shalat shubuh, Rasulullah bertanya kepada Bilal, “Wahai bilal, kabarkan kepadaku suatu amalan mulia yang kau amalkan dalam Islam, sungguh aku mendengar suara kedua sandalmu di surga.” Bilal kemudian berkata, “Aku tidaklah beramal dengan suatu amalan yang sangat bisa diharapkan. Akan tetapi, tidaklah aku berthaharah (berwudhu) melainkan setelah itu aku iringi dengan shalat 2 rakaat dari apa yang telah ditetapkan bagiku.” HR. al-Bukhari dan Muslim

5. Kedua putra sahabat Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husain radhiyallaahu ‘anhum

Keduanya adalah cucu kesayangan Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam dari putri beliau, Fatimah radhiyallaahu ‘anha. Mereka termasuk pemetik janji surga saat masih berjalan di muka bumi ini.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Hasan dan Husain adalah dua raihan (rahmat, rezki, kesayangan) ku di dunia.” HR. al-Bukhari
Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam juga bersabda,“Hasan dan Husain, keduanya adalah pemuka para pemuda surga.” HR. at-Tirmidzi

6. Sahabat Tsabit bin Qais al-Anshari radhiyallaahu ‘anhu

Beliau adalah salah seorang ahli pidato kaum Anshar yang lantang suaranya. Dikisahkan, ketika turun ayat ke-2 dari surah al-Hujurat, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian keraskan suara kalian di atas suara Nabi dan jangan kalian bersuara keras terhadap Nabi sebagaimana kerasnya suara sebagian kalian kepada sebagian yang lain supaya tidak gugur amal kalian sedangkan kalian tidak menyadarinya.”
            Timbul rasa bersalah dalam diri beliau, karena termasuk orang yang bersuara keras di hadapan Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam. Beliau khawatir termasuk orang yang diancam dalam ayat tersebut. Akhirnya beliau pun berdiam diri di rumahnya beberapa waktu lamanya. Ketidakhadirannya dalam majlis-majlis ilmu akhirnya tercium oleh Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam. Beliau bertanya kepada sahabat yang lain tentang keadaan Tsabit radhiyallaahu ‘anhu. Para sahabat pun menyampaikan bahwa sebab ketidakhadirannya itu karena turunnya ayat ke-2 dari surah al-Hujurat tersebut. Setelah mendengar penjelasan para sahabat tentang sebab ketidakhadiran Tsabit tersebut, maka beliau berkata kepada salah seorang sahabat yang ada ketika itu,
 “Pergilah kepada Tsabit dan kabarkan kepadanya bahwa engkau bukan dari penduduk neraka, akan tetapi justru termasuk dari penduduk surga.” HR. al-Bukhari dan Muslim


Beberapa Orang yang Pasti Masuk Neraka
     Di antara orang-orang yang mendapatkan ancaman dan kepastian sebagai penghuni neraka tersebut adalah:
1. Abu Lahab, namanya adalah Abdul ‘Uzza bin Abdul Muththalib yang merupakan paman Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam. Demikian pula istri dari Abu Lahab, Ummu Jamil Arwa bintu Harb bin Umayyah yang merupakan saudari kandung sahabat Abu Sufyan radhiyallaahu ‘anhu. Suami-istri tersebut telah diancam dan dipastikan sebagai penguni neraka dengan azabnya yang sangat dahsyat, dalam keadaan keduanya masih berjalan di muka bumi. Hal itu karena besarnya makar dan gangguan mereka terhadap Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam dan kaum muslimin. Allah subhanahu wa ta’ala tegaskan ancaman dan kepastian neraka itu dalam surah al-Masad.

2. Abu Thalib, namanya adalah Abdu Manaf bin Abdul Muththalib yang juga paman Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam.

Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Penduduk neraka yang paling ringan azabnya adalah Abu Thalib, dimana dia mengenakan kedua sandalnya (di atas bara api) yang kemudian mendidih otaknya.” HR. Muslim

3. Amr bin Amir bin Luhai al-Khuza’i. Dia adalah orang pertama yang membawa patung-patung dari negeri Syam ke Makkah yang kemudian diletakkan di Ka’bah hingga akhirnya disembah oleh manusia. Rasulullah shallallaahu ‘alihi wa sallam mengabarkan keadaan orang ini di neraka,
sebagaimana dalam sabda beliau, “Aku melihat Amr bin Amir al-Khuza’i menyeret ususnya di neraka.” HR. al-Bukhari dan Muslim
Para pembaca yang mulia, kita mengetahui bahwa tempat kembali di akhirat hanya ada dua, surga dan neraka. Kita telah membaca sebagian orang yang telah mendapat jaminan surga ataupun neraka. Adapun diri kita belum ada kepastian ke mana kita akan kembali. Maka kita berharap dan memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar memasukkan kita semua dalam penghuni surga (al-Jannah). Tentu dengan upaya melaksanakan perintah-perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Wallahu a’lamu bish shawab.

Penulis: Al-Ustadz ‘Abdullah Imam hafizhahullah
Sumber : Buletin Al-Ilmu